Selasa, 12 Juli 2022

AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

 AKSI NYATA MODUL 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

Oleh: LAMBERTUS PRAMUDYA WARDHANA

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN MAGELANG


Kehidupan abad 21 menuntut adanya keterampilan peserta didik untuk siap menghadapi tantangan yang ada.

Keterampilan tersebut diistilahkan dengan 4 C, yang merupakan singkatan dari Critical Thinking atau berpikir kritis, Collaboration atau kemampuan bekerja sama dengan baik, Communication atau kemampuan berkomunikasi, dan Creativity atau kreatifitas.

Dalam mengajarkan computational thinking di padukan dengan kegiatan yang menyenangkan yaitu menyelesaikan tantangan bebras, pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid juga dapat menumbuhkan kepemimpinan murid. 

Computational thinking adalah kemampuan yang memungkinkan kita untuk menganalisis masalah kompleks, memahami apa masalahnya, dan mengembangkan solusi yang tepat.

 

Artinya, dengan computational thinking kita dapat menyajikan solusi dengan cara yang dapat dipahami oleh komputer, manusia, atau keduanya.

 

Secara konsep, terdapat empat pilar dalam computational thinking yang memiliki tujuan masing-masing.

1. Dekomposisi, yaitu memecahkan masalah atau sistem kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatur.

2.    Pengenalan pola dengan mencari persamaan di antara dan di dalam masalah.

3.   Abstraksi yang berfokus pada informasi penting saja, mengabaikan detail yang tidak relevan.

4.   Algoritma, yaitu mengembangkan solusi langkah demi langkah untuk masalah tersebut, atau aturan yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah.





Tujuan computational thinking melatih siswa untuk berpikir kritis, logis, sistematis dan terstruktur layaknya para software engineer menganalisa kebutuhan serta merencanakan pengembangan software. Meningkatkan kemampuan problem solving dalam kehidupan sehari-hari hingga masalah kompleks.

 

Setelah dirilis rapor pendidikan sekolah kami masih terdapat PR yang harus diselesaikan salah satunya adalah kemampuan numerasi baru mencapai kompetensi minimum, untuk literasi sudah diatas kompetensi minimum. Salah satu upaya meningkatkan kemampuan numerasi adalah dengan computational thinking



 

PERASAAN (FEELING)

Saya bersyukur dan senang dengan kegiatan ini maka siswa dapat dilatih kemampuan dalam menyelesaikan masalah dan  dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa sehingga siswa siap menghadapi AKM dan PISA

 

PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang dapat diambil adalah dengan kolaborasi dari semua pihak dapat memberikan hasil yang maksimal, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan numerasi dapat ditingkatkan dengan belajar computational thinking.

 

PENERAPAN KEDEPAN (FUTURE) RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA DEPAN 

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa depan adalah

  1.  Pemetaan aset sekolah agar tahu kekuatan yang dimiliki sekolah
  2.  Menerapkan inkuiri apresiatif tahapan BAGJA
  3.  Melakukan refleksi dan evaluasi setiap kegiatan
  4.  Berkolaborasi dengan stakeholders dan rekan sejawat
  5.  Dukungan dan motivasi dari seluruh stakeholders

Foto-foto kegiatan

Pelatihan Computational Thinking dengan Komunitas Praktisi yang dibuat nara sumber Biro Bebras Universitas Sanata Dharma





Siswa menyelesaikan tantangan-tantangan bebras ( Soal Computational Thinking)




 


 







AKSI NYATA MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 AKSI NYATA MODUL 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

LAMBERTUS PRAMUDYA WARDHANA

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN MAGELANG

 

A.    Latar Belakang

SMP Negeri 2 Muntilan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi di masyarakat dibuktikan dengan pendaftar yang banyak, untuk tahun ini pendaftar SMP Negeri 2 Muntilan adalah 578 siswa dengan kuota 180 siswa. Salah satu penyebab tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat tidak hanya mutu pendidikan, fasilitas pendidikan namun juga karena kepedulian pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelayanan yang prima kepada siswa dan masyarakat.Pelayanan yang prima kepada peserta didik dimulai dengan pembentukan karakter dan pendampingan iman anak sehingga ketika anak 2 tahun kemarin tidak tatap muka dan berkurang budi pekerti dan pembiasaan baiknya dapat ditumbuhkan di lingkungan SMP Negeri 2 Muntilan.


B.     Tujuan

      Tujuan aksi nyata ini adalah mewujudkan pembelajaran serta pembiasaan yang menumbuhkan   karakter dan budi pekerti siswa.


C.    Tolok Ukur

   Tolok ukur dari inisiasi perubahan ini adalah terbentuknya kebiasaan yang baik dari siswa diwujudkan dalam karakter dan budi pekerti siswa.


D.    Dukungan yang Dibutuhkan

      Program akan berhasil jika didukung oleh stakeholder sekolah dari kepala sekolah, dewan guru, komite sekolah, tenaga kependidikan, orang tua dan siswa.


E.     Linimasa Tindakan yang Dilakukan

PRAKARSA PERUBAHAN

Pengoptimalan lingkungan sekolah untuk  mengembangkan karakter dan budi pekerti siswa.


TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar tindakan/ riset/ penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban

B-uat pertanyaan (Define)

        Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/ peluang;

        Menggalang atau membangun koalisi tim perubahan

 

Bagaimanakah cara yang harus dilakukan kaitannya dengan pengembangan mengembangkan karakter dan budi pekerti siswa?

 

1.   Analisis diagnostic karakteristik siswa

2.  Membuat pemetaan aset yang ada di sekolah

3.   Pembuatan program penumbuhan karakter dan budi pekerti siswa.

A-mbil pelajaran (Discover)

        Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/ peluang lewat investigasi;

        Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur

 

 

Apa yang harus diupayakan agar pengembangan karakter dan budi pekerti siswa dapat terlaksana?

1.      Melakukan diskusi bersama pimpinan, dewan guru dan tenaga kependidikan ?

2.      Menyusun program yang akan dilaksanakan setiap hari

3.      Pembagian tugas sesuai hasil rapat.

G-ali mimpi (Dream)

        Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud;

        Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multiunsur (kapan, di mana, siapa saja).

 

 

Bagaimana siswa dapat berkembang karakter dan budi pekertinya?

 

1.      Membuat jadwal pelaksanaan program

2.      Melaksanakan sesuai dengan jobdesk masing-masing.

J-abarkan rencana (Design)

         Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian;

         Menyusun definisi kesuksesan pencapaian

 

 

Bagaimana pelaksanaan program untuk pengembangan karakter dan budi pekerti siswa?

 

Apa yang dilakukan agar program ini berhasil?

 

1.       Pembagian tugas

2.      Pembuatan jadwal

3.      Agar program ini berhasil yang dilakukan yaitu komitmen yang baik antara siswa, guru dan juga orang tua

A-tur eksekusi (Deliver)

        Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan;

        Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: SOP, knowledge management, monev/refleksi)

 

 

1.      Siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan?

2.      Bagaimanakah tolok ukur keberhasilan program peningkatan karakter dan budi pekerti siswa?

1.      Yang terlibat yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan juga orang tua

2.      Tolok ukur program ini berhasil ketika siswa sudah terbentuk karakter dan budi pekertinya. 







Dokumentasi kegiatan
Upacara bendera dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan kedisiplinan siswa.




Setiap pagi ada siswa yang bertugas memimpin Asmaul Husna bagi siswa yang beragama islam.













Bagi siswa Kristen dan Katholik persekutuan doa dengan membaca bacaan harian dari Alkitab



Menyanyikan lagu Indonesia Raya di kelas setelah Asmaul Husna / Persekutuan doa



Apel pagi bagi guru dan tenaga kependidikan yang tidak bertugas di kelas.




Penanganan bagi siswa yang terlambat datang kesekolah.